Sejarah Berdirinya SD Aisyiyah Slawi

Tahun 2016-2017 merupakan awal tahun berdirinya SD Aisyiyah Slawi, dimana SD Aisyiyah Slawi merupakan amal usaha milik Pimpinan Daerah Aisyiyah Kab. Tegal. Dengan bermodalkan semangat untuk memperbaiki Pendidikan Nasional Khususnya di Kab.Tegal, maka berdirilah SD Aisyiyah Slawi, yang mana pada saat itu Pimpinan Daerah Aisyiah Kab Tegal belum memiliki lahan serta bangunan untuk dijadikan kegiatan belajar mengajar. Sehingga diadakan rapat Bersama Pimpinan Daerah Aisyiyah Kab. Tegal untuk mencari tempat sementara.


Hasil rapat tersebut yang memutuskan untuk kegiatan belajar mengajar sementara akan ditempatkan Panti Asuhan Putri Aisyiyah Slawi. Hasil rapat tersebut ditindak lanjuti oleh Ibu Dra. Hj Sriatun ,M.S.I dan Ibu Hj, Titi Nuraini, S.Ag untuk berkoordinasi dengan pihak panti asuhan. Ibu Hj. Fatma selaku Ketua /Pengasuh Panti Asuhan Putri Aisyiyah Slawi dengan senang hati menerima dan menyepakati bahwa pembelajaran sementara SD Aisyiyah Slawi ditempatkan di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Slawi.


Setelah tempat kegiatan belajar sudah disipakan maka pimpinan Aisyiyah Kab Tegal mengadakan rekrutmen pendidik yang kelak akan menjadi guru di SD Aisyiyah Slawi, proses yang sangat amat dikejar waktu sehingga pihak Pimpinan Daerah lewat Majelis Dikdasmen menjaring kader persyarikatan pada saat itu Ibu Hj. Sriatun meminta kepada Mas Wahyudi ( Yang Kemudian menjadi Kepala Sekolah Pertama ) sebagai Kader IPM dan IMM untuk membantu proses pendirian  SD Aisyiyah Slawi.


Sebagai kader Mas Wahyudi dari awal melaksanakan tugas yang diberikan oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah Slawi untuk  pendirian, hingga mencari siswa, sehingga  dibukalah  penerimaan peserta didik baru, tentu tugas yang sangat berat dengan waktu kurang lebih hanya 1,5  bulan untuk mencari murid sungguh bukan suatu pekerjaan yang sangat mudah apalagi hampir kebanyakan sekolah telah menerima peserta didik baru, karena waktu yang sangat terbatas sehingga kami melakukan gerilya untuk mencari siswa. Saat itu kami masuk ke TK, mengunjungi rumah-rumah, mengunjungi instansi / Lembaga untuk mengenalkan SD Aisyiyah Slawi. Hingga akhirnya usaha dan ikhtiar kami membuahkan hasil dengan mendapatkan 20 siswa di awal tahun, hal yang sangat berkesan pada saat itu, saat kami melakukan sosialisasi PPDB di TK ABA Procot Slawi dimana saat kita menyampaikan pemaparan keunggulan SD Aisyiyah Slawi yakni dengan program Tahfidzul Qur’an.


Saat kami memaparkan program tiba-tiba ada Ibu -Ibu  yang menyampaikan dukungan dengan berdirinya SD Aisyiyah Slawi sekaligus beliau menyampaikan memberikan tanah waqaf yang diterima langsung oleh Mas Wahyudi dengan seluas 500m2 untuk dibangun kampus SD Aisyiyah Slawi. Proses pembelajaran yang dilakukan setiap hari di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Slawi tentu banyak kisah, cerita, kenangan yang tidak bisa ditulis karena begitu mahalnya kisah-kisah tersebut mulai dari ruang kelas yang sempit, kamar mandi yang harus bergantian dengan anak panti asuhan dan lain sebagainya.


Setelah pembelajaran dilaksanakan adanya siswa serta adanya bangunan sementara maka Langkah kami selanjutnya mengurus perizinan dimana kita melakukan ditahun kedua, ya sembari kita berproses menggalang dana untuk membangun Gedung SD Aisyiyah Slawi diatas tanah waqaf yang telah diberikan oleh Hj. Suswanti , beliau adalah Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah Procot, maka kita pun terus melangkah beriringan antara membangun Gedung dan mengurus perizinan. Saat itu kami silaturahim ke Dinas Pendidikan ke budayaan Kab Tegal yang diterima langsung Bapak H. Ramedhon, M.Pd selaku Kasi SD Dikbud Kab Tegal, kami juga silaturahim pada Bapak Subeno M.Pd selaku UPTD Dikbud Kec Slawi yang mana kami betul-betul diarahkan bagaiamana alur untuk proses pendirian sekolah dasar dan support yang luar biasa diberikan kepada SD Aisyiyah Slawi karena mereka yakin suatu saat SD Aisyiyah Slawi akan maju dan menjadi unggulan.


Proses pun berjalan yakni Mas Wahyudi menyiapkan berkas-berkas dan data dukung perizinan yang harus disiapkan,  Sembari  kami bertiga ( Mas Wahyudi, Ibu Hj. Sriatun dan Ibu Hj. Titi ) senantiasa berkeliling mencari donatur untuk mewujudkan pembangunan Gedung SD Aisyiyah Slawi, Mas wahyudi yang baru belajar menyetir sering meminta turun  Ibu  Sriatun dan  Ibu  Titi bila memasuki Jalan-jalan yang sempit sehingga kita harus berjalan kaki masuk gang dari rumah kerumah, kita juga pernah saat diperjalanan sampai kehabisan bensin merasakan, mobil mogok, dan seterusnya.


Namun karena adanya support dan dorongan dari Ibu Dra. Hj. Sri Purwaningsih Apt. selaku ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kab. Tegal yang memperbolehkan mobil Grandmax milik Pimpinan Daerah Kab Tegal untuk dijadikan mobil operasional SD Aisyiyah Slawi. Di satu sisi proses pemberkasan  sudah mulai lengkap dimana Mas Wahyudi menyiapkan berkas dari profil sekolah luas lahan koordinasi dengan BAPEDA, Dinas TIM KARU, Dikbud Kab Tegal, Pimpinan Dearah Muhammadiyah Kab.Tegal, Dinas Terpadu serta UPTD Dikbud Kec Slawi berkas yang sudah lengkap tersebut tinggal meminta surat pengantar dari Dikbud Kecamatan Slawi, disana kita kesulitan meminta surat pengantar tersebut, sehingga saya koordinasikan dengan Ibu Hj. Titi selaku ketua Majelis Dikdasmen. Saat itu saya menjelaskan pada Ibu Titi bahwa kepala UPTD dulunya Bapak Subeno sekarang sudah digantikan oleh Bapak Dirjo dimana Bapak Dirjo merasa dilangkahi karena menurut beliau prosedur yang benar dalam perizinan sekolah harus dilakukan pertama lewat UPTD  bukan ke Dinas Dikbud langsung, padahal saat itu juga Ibu Hj. Titi mengajak saya langsung bertemu dengan kepala UPTD yakni Bapak Dirjo, sesampainya disana kami menjelaskan bahwa hasil koordinasi kami dengan Dinas Dikbud Kab Tegal menjelaskan bahwa regulasi pendirian sekolah dasar  bukan seperti yang dulu karena proses izin pendirian sekolah dasar sekarang lewat satu pintu pada Dinas Terpadu, saat kami menjelaskan seperti itu beliau bapak Dirjo langsung marah sampai mengatakan dengan nada emosi “saya lebih paham dari anda” dan berkata Yayasan mendirikan sekolah hanya untung keuangan semata sambal meninggalkan kami. Saat itu datanglah Pak Suripto selaku pengawas beliau juga orang Muhammadiyah, saat itu kami menjelaskan kepada Pak Suripto perihal perubahan adanya regulasi pendirian sekolah dasar. Setelah kami menjelaskan kepada pak suripto beliau rupanya menelpon bapak kepala Dikbud Kab Tegal dan rupanya benar adanya perubahan regulasi kemudian beliau langsung menemui Pak Dirjo kepala UPTD kami berdua membujuk cukup lama diruang tamu sehingga membuat pegawai yang lain ikut merasakan suasana tegang, setelah menunggu lama akhirnya pak Dirjo dan Pak suripto keluar dari ruangan lalu tanpa berkata kepada kami Pak Dirjo memerintah Staf TU nya untuk membuat surat pengantar dan dengan masih situasi emosi tidak stabil beliau menandatangani surat pengantar tersebut.


Lengkap sudahlah berkas yang kita butuhkan sehingga kita maju ke Dinas terpadu Kab Tegal dan Dinas Pendidikan Kab Tegal pada tanggal 12 Maret 2018 terbitlah Izin operasional SD Aisyiyah Slawi disusul pada 10 April 2018 dengan penanggung jawab Mas Wahydi terbitlah Surat Izin pendirian Pendidikan dasar.